Kamis, 22 November 2007

padamu Langit


Aku sedang jatuh cinta, tahukah kau dengan siapa? Aku jatuh cinta dengan LANGIT. J ia terlalu indah dan menawan… tak ada alasan untuk tidak mengaguminya.. ialah yang menemaniku saat ku menangis dan bersedih, memberikan senyum dan optimisme saat ku memandannya. bulan yang disana. dan bintang telah mengajarkan ku banyak hal..
ia terlalu indah, saat mentari mengeluarkan sinar keemasan dipagi hari.. subhanallah, ialah yang kembali membuatku tersenyum walaupu aku baru kehilangan sesuatu yang ku sayangi.. ia meyakinkanku untuk tidak membuat pagi berawal dengan suuzzan.. Allah tau yang terbaik buat kita.. cahaya itu mengajarkanku untuk tetap terbit walau ia terhalang awan hitam..
kau telah memperlihatkan kekuasaan-Nya lewat sinar keanggunanmu, dan kau telah membuat ku semakin mengenal Tuhanku, hingga cintakupun tak dapat kupungkiri terhadap-Nya. Ku rasakan indahnya kebersamaan denganmu, saat pagi, siang dan malamku.I do love U.
oh langit aku menyasyangimu, tak ada alasan untuk membencimu walaupun panas yang kau sengatkan pada bumi. Karena ku tahu itu adalah potosintesis untuk kehidupan..
maafkan aku.. aku terlalu mencintaimu..

Cangkir Yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja ke sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, itu cangkir tercantik yang pernah ku lihat,” ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara. “Terima kasih untuk perhatiannya. Perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tanah kotor melempar aku ke sebuah roda putar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata, “Belum!” Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Pana! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata, “Belum!”
Akhirnya, ia mengangkatku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderitaanku. Oh, ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.
Wanita itu berkata, “Belum!” Lalu ia memberikanku aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang itu tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala ku lihat diriku.
Teman, seperti itulah Allahswt. membentuk kita. Pada saat Allah swt. membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi, itulah cara mengubah kita agar lebih cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
Teman, anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan ini memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna, utuh, dan tak kekurangan sesuatu apapun.
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati karena Allah swt. sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan itu memang menyakitkan, tetapi setelah semua proses itu selesai Anda akan melihat betapa cantinya Allah membentuk Anda.
[Di ambil dari buku “Kekuatan Cinta” oleh Irfan Toni Herlambang]

Kata Seorang Calon Ibu


Saya adalah seorang perempuan, saya belum mempunyai seorang suami apalagi anak, tapi insya Allah, saya akan menjadi seorang ibu, ya, saya adalah calon ibu. Memang, saya belum mempunyai anak, tetapi saya adalah seorang wanita yang tentu mempunyai sifat keibuan.
Dalam bayangan saya, seorang anak adalah hal yang berharga dalam hidup saya. Senyumnya mampu melepaskan lelah yang menghimpit, tawanya membuatku lupa kalau aku pernah payah mengandungnya. Seandainya aku mampu, aku ingin tak ada kesedihan yang menyentuh anakku, mutiara hatiku. Aku ingin ia bahagia bersamaku, aku ingin melindunginya walau harus dengan nyawa, ada kekuatan cinta yang membuatku kuat yang merambat ke hatiku.
Tuhan, begitu erat ikatan yang hamba rasakan, bayangannya seolah dipenjarakan dalam hati ini, dan kerinduanpun purna saat perpisahan harus ada diantara kami.
Bila kelak ia besar, aku ingin dia adalah insan pilihan, yang bisa ku banggakan, yang mampu membahagiakan dan ia adalah yang bahagia memandang kehidupan. Dan Allah… hamba titipkan cinta seorang bunda ini kepada-Mu untuk menjaganya saat mata ini tak lagi bisa melihatnya. Hamba serahkan dirinya untuk Kau didik dengan rahman dan rahim-Mu.
Tak pernah terbersit sedikitpun untuk meminta kembali apa yang ku berikan, karena yang ku harapakan hanya kebahagiaan buatmu duhai anakku sayang. Cinta bunda akan selalu ada, maka datanglah untukku, berikan aku sesimpul senyum agar ku tahu, kau tak sedang berduka.
Kawan, seorang calon ibupun telah mampu merasakan betapa ia sangat mencintai buah hatinya, lalu bagaimana dengan seorang ibu, ia tentu lebih merasakan hal itu karena ikatan itu telah benar-benar ada pada dirinya. SO, YOUR MOTHER DO LOVE YOU,,, DO YOU?
[ku ukir lukisan kata ini setelah ku tanyakan kepada seorang wanita tentang isi hatinya jika ia menjadi seorang ibu]

Saya dan BJM-P

Saya pertama kali mendengar nama BJM-P dari seorang teman yang menjelaskan kepada saya apa itu BJM-P dan mengajak saya untuk bergabung. sejak mendengar itu, ingin rasanya melangkahkan kaki untuk segera masuk menjadi bagian dari BJM-P, tapi keraguan selalu menghalangi langkah saya. Hingga akhirnya, dengan keinginan yang kuat, saya meyakinkan diri saya untuk masuk kesana dengan alasan "jangan biarkan bakatmu menjadi mayat yang akan terkubur oleh tanah waktu". Dengan masuk ke dalam BJM-P, saya berharap dapat lebih menyirami tunas bakat yang saya miliki dengan memperdalam pengetahuan tentang tulis-menulis serta dapat menghadirkannya dalam sebuah karya yang mempunyai nilai.
Ya, sekarang saya telah merasakan mamfaat dari satu bulan keikutsertaan saya ke dalam BJM-P. ada beberapa oleh-oleh yang bisa saya bawa pulang dari BJM-P yang membuat saya menemukan arah dan tongkat atas kebutaan saya selama ini dalam menulis. Dan untuk itu saya berterima kasih kepada BJM-P yang mengajarkan saya banyak hal.
Harapan saya ke depan, BJM-P mampu tumbuh dan besar dengan perkembangan dan pertumbuhan yang baik dan terarah, mewujudkan mimpi-mimpinya dengan kekuatan tekad dan kesatuan ikhtiyar dari anak-anak BJM-P. selain itu ke depan, BJM-P dapat meraih tangan-tangan lain yang selalu mengayuhkan penanya lewat tulisan untuk diajak bergabung melebarkan sayap BJM-P agar ia dapat terbang tinggi suatu saat nanti. Untuk BJM-P, jangan pernah letih untuk belajar dan belajar.. hingga nanti dan tidak akan pernah berhenti..
RIDHA ANNISA

Lelah Langkahku

Dalam tertunduk..
Ku terus berlari menuju
Ku punya sejuta tekad batu
Untuk ku kejar, ku daki

Ku hempas semua batu menghadang
Ku lempar segala ketakutan
Hingga dalam tak sadar
Ku telah sampai di penghujung jalan

Tuhan..
Apa yang buat?!
Ku patahkan banyak ranting bunga di taman
Ku rusak keindahan mutiara mata
Ku menangis..
Aku buta dengan segala obsesi ini

Sungguh!!
Aku tertipu olehnya
Meski ku tangkap seekor kupu-kupu yang kukejar
Tapi ia mati!!
Karena ambisiku tuk menggenggamnya

Ku sadar…
Kebahagiaan bukan untuk dikejar
Ia ada di hati
Dan ku tahu..
Ia akan datang
Bila ku jalani hidup dalam damai
Di antara naungan keridhaan Tuhan
Hhhhhhh…
Ku sadari itu [in my February]

silau mentari

Sesal..!!
Itulah kini yang kurasa
Tertunduk meratapi kesalahan,
Mengalirkan air mata tak berarti

Aku terlelap di sana
Di lembah kedukaan
Duduk dan tercenung
Tak ada yang dapat terulang

Tapi,,,
Mataku menyipit mencoba menatap
Secercah sinar datang
Menyelip di antara gusarku
Menyilaukan ku yang beku

Ia adalah sinar mentari
Mengajakku bangkit dan berjalan
Menatap kedepan dengan senyuman
Tanpa harus membisu di penjara yang ku cipta
Merenungi kesalahan

Kini ku berdiri dan berlari
Dalam naungan yang lebih cerah
Secerah mentari
Yang dengan silaunya..
Menyadarkanku dari tidur lelapku
Di sebuah lembah kehidupan,
Kebodohan. [in my birth day]

SEORANG YANG BIJAK PERNAH BERKATA PADAKU:

Selasa, 25 september 2007
Ibarat kita berada di padang pasir, harapan mimpi dan fantasi adalah fatamorgana yang selalu dikira air, tapi karunia Tuhan adalah oase yang mengulurkan air di padang pasir.

Kamis, 27 September 2007
Keinginan hanyalah fantasi.. yang nyatanya mungkin ada atau tidak, sementara anugerah Allah yang kita rasakan tiap saat, itulah kenyataan.. daripada memelihara fantasi dalam diri lebih baik banyaklah bersyukur atas apa yang terjadi.. serahkan semuanya pada Sang Pencipta.. dan biarkan Dia menjawab teka-teki..

Kamis, 27 September 2007
Aku tak pernah menjadi laksana pungguk yang merindukan bulannya, aku paham daya ini terlampau payah tuk menggapainya… aku tak mau menjadi perintang dan penghitung hari… penunggu diamnya putaran roda masa tanpa irama… mendayunya senandung hidup ini kadang memabukkan jiwa… tapi ku tetap bertahan, mengayuh sampan-sampan ini dengan sisa keletihan… ku arungi sungai hingga samudra hidup ini… tak tahu di sana banyak palung yang dalam tempat banyak kapal tenggelam… tapi ku yakin bahwa aku punya jalan guna mencari fantasi terakhir dari pencarian lokan dan mutiara di dasar samudra ini…

Senin. 1 oktober, 2007

Diri orang yang bijak akan merasa kekurangan walaupun kata orang lain ia adalah manusia terbaik. Sesempurnanya manusia, selain Rasul yang maksum, pasti ada kekurangan… sepandai-pandai tupai melompat, kadang terperosok juga.. sebaik-baik orang bukan orang yang tidak pernah berdosa dan menunggu menjadi terbaik melainkan yang selalu belajar untuk memperbaiki diri disetiap waktu dan kesempatan terbaik yang diberikan Allah untuk beramal semampu kita, sebelum kesempatan itu hilang.

Rabu, 3 oktober 2007
Hidup ini laksana universitas tempat kita belajar.. guru, buku dan pengalaman adalah gurunya.. kesedihan dan kesenangan adalah ujiannya.. kerja keras, disiplin dan sabar adalah langkah pencapaiannya… iman dan Islam adalah jalannya… kesuksesan dan kemuliaan adalah targetnya.. mendapatkan ridha-Nya adalah tujuan utamanya..