Sabtu, 24 November 2007

lagu adcustic buat temanku disana. "Sebuah pertemuan"

Ketika diri mencari sinar
Secercis cahaya menerangi haluan
Adakalanya langkahku tersasar tersungkur di lembah kegelapan
Bagaikan terdengaar bisikan rindu
Menyaring kalimat Menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyuguhkan aku
Menyalakan obor pengharapan
Jika ku kealfaan kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan jika aku diuji dg dugaan
Saat ku kehilangan keyakinan kaunyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakanlah .Makna mengatasi segala
Menitis air mataku keharuan kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan, hati yang dahulu keresahan
Cinta yang Semakkin kesamahan kau bilang cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan yang jadi ikatan
Dengan restu kasihmu oh Tuhan
Titisan air mata menyubur cinta dan rindupun membunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati yang dulu resah keliru
Cinta ku takkan pudar diuji dugaan mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina
oooowho
Menitis air maataku keharuan kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan hati yang dahulu keresahan
syukur sungguh di hati ini dikurniakan teman sejati
penunjuk jalan yang …….Jika diri dalam kebutuhan
betapa aku menghargai kejujuran yang kau beri
mengajar ku mengenal arti cinta hkiki yang abadi
tiada yang menjd impian selain membuat kasihmuTuhan
yang terbias pada ketulusan
sekeping hati seorang insan bernama teman

EPICENTRUM MENJEMPUT BIDADARI (lagu seismic)

Bila yakin telah tiba
Teguh di jalan jiwa
Kesabaran menjadi bunga
Sementara waktu berlalu
Penantian tak berarti sia-sia
Saat perjalanan adalah pencarian diri
Laksana julaikha jalani hari sabar menanti
Yusuf Sang tambatan hati
Di penantian mencari diri
Memohonkan mapunan dipertemukan
Segera kan Ku jemput engkau bidadari
Bila tiba waktu
pertemukan aku ya ilahi rabbi
Keras ku mencari diri
Sepenuh hati teguhkanlah ku di langkah ini
di pencarian hakikat diri
dan izinkan ku jemput bidadari tuk bersama ..
Mengisi hari
Kini yakin telah tiba
Teguh di jalan jiwa
Kesabaran adalah permata
Dan waktu terus berlalu
Penantian tak berarti sia-sia
Saat perjalanan adalah pencarian diri
Laksana adam dan hawa turun ke bumi terpisah jarak waktu
Di penentian mencari diri memohonkan ampunan dipertemukan
Bidadari kan menyentuh hati teduhkan nurani
bidadari kan menyapa jiwa Memberikan makna
Segera kan Ku jemput engkau bidadari
Bila tiba waktu
pertemukan aku ya ilahi rabbi
Keras ku mencari diri
Sepenuh hati teguhkanlah ku
di langklah ini di pencarian hakikat diri
dan izinkan ku jemput bidadari tuk bersama ..
Menigisi hari
[teruntuk kaka2 yang dalam pencarian diri]
by your litle sister

setelah ku siram lagi..

aku tak mengerti, kenapa ada perasaan ini
Tuhan,,
kenapa harus kembali ada..
hamba tersiksa
setelah menyiramnya kembali
kuatkan hamba
di pencarian diri

KETAKUTANKU UNTUK MELANGKAH


Kenapa kadang, ada sesuatu yang menghalangiku untuk melangkah. Aku takut kesalahan akan ku lakukan. Saat ku ingin meraih seseorang menjadi seorang teman, aku mencoba berjalan bersamanya dengan memberikan apa yang ku bisa. Tapi entah lah, ada ketakutan akan ditinggalkan dan ada keraguan apakah ia nyaman bersamaku? Aku tak ingin menjadi duri bagi orang lain, dan begitu juga sebaliknya. Aku lebih memilih kesendirian tapi itu justru membuatku terlihat kaku dan terasing atau mengasingkan diri. Memang, tak semua orang mengerti apa yang ku rasakan, tapi tidak mungkin juga aku menjelaskan semuanya kepada setiap orang yang ku temui, itu mustahil.! Dan saat ku kesepian, aku merasa orang lain terlalu segan untuk mendekatiku. Aku memahami itu, aku bukan orang yang mampu menarik tangan mereka, pembicaraan mereka terbatas dan terkesan menjaga. Oh Tuhan.. Di kala aku mendapatkan seorang teman yang bisa membuatku nyaman, ia mampu berbicara lepas tanpa takut aku marah dsb, aku justru membuatnya marah dengan satu janji yang ku lupakan.. ada kata maaf.. tapi aku bisa membaca isyarat katanya… itu bukan kemaafan yang tulus… Kenapa kadang, sulit untuk menyulam ketenangan.. meneteskan sebersit embun pada hati.. itulah saat-saat aku menanti sebuah kemaafan… saat diri ini tak mampu berprasangka baik pada diri sendiri.. yang tak pernah hadir untuk sebuah kebenaran yang sempurna.. yang selalu ada untuk kelalaian yang tak pernah ku inginkan di saat ada di ujung tulisan yang ku tulis.. Jangan pernah menyuburkan ketakutanku untuk melangkah, membuatku takut untuk memiliki dan berakhir dengan menyakiti… tapi.. Terima kasih telah membuatku lega dengan air mata.. menyudutkanku di sebuah ruang kehampaan.. biarkan ku hanya bersama langit yang terang.. melukiskan kesedihanku di kanvas cahayanya..andai kau tahu,tangisan ini sulit untuk berhenti mengisak.. mata ini tak mau luput dari awan-awan yang berarak di sana..tak ada yang ku perlukan.. selain tangisan.. sekedar menghapus sebuah kedukaan.. Jangan Biarkan jawaban itu ada kawan.. By: Er_Risya Bachrian