dalam sebuah tulisan hati berbicara tanpa suara, disana kata-kata menjadikannya kekal.tak mampu terhapus angin tak jua waktu..
Rabu, 12 Desember 2007
hembusan yang berlalu
kini hembusan telah berlalu.ada lembaran hati yang sudah kubiarkan terbawa angin, pergilah.. aku telah selesai membacanya
aku dan Er_Risya Bachrian
aku ingin bercerita padamu tentang aku dan Er-risya Bachrian. aku pun tak tahu kenapa aku harus punya nama pena Er-Risya Bachrian, tapi yang jelas "Risya" diambil dari namaku RIdha anniSa dengan sisipan hurup "y" yang adalah nama teman kecilku, teman pertama yang ku temuai yang juga menyukai puisi, dan "er" sebagai awalan yang membuat kata itu semakin bagus menurutku. aku mendapat jiwa puitis dari seorang ayah yang tidak lama ku kenal. ya, aku hanya bersamanya hanya dalam hitungan 7 atau 8 tahun. tapi aku bisa merasakan jiwanya pada diriku, karena itu, aku mengambil robekan namanya diujung nama penaku "Bachrian". sebelum ia pergi dariku untuk selamanya, aku adalah anak terakhir yang ia jenguk setelah sebelumnya ia lama bersama saudara-saudaraku yang lain tanpa keberadaanku di dekat mereka karena aku anak satu-satunya yang saat itu jauh dengan keluarga. ia pergi di depan mataku, di pangkuanku. aku mencintainya, sungguh. dan untukmu yang membaca ini, aku menitipkan harapanku kepadamu untuk mendoakan ayahku. dan ku ucapkan terima kasih untuk itu. jazakumullahu ahsanal jaza..
itulah kawan, dimana aku melukis nama pena disetiap ujung tulisanku.
itulah kawan, dimana aku melukis nama pena disetiap ujung tulisanku.
Langganan:
Postingan (Atom)