dalam sebuah tulisan hati berbicara tanpa suara, disana kata-kata menjadikannya kekal.tak mampu terhapus angin tak jua waktu..
Selasa, 03 November 2009
saat kita berbeda
aku tak mencintaimu..
seperti kau mencintaiku..
kau pun tak mencintaiku
seperti ku mencintaimu
kita sisi mata uang
jauh berbeda
tak saling melihat apa-apa
hanya hati yang bicara
saling memanggil dengan rasa
cinta kita berbeda
cara kita tak sama
cintai aku seperti cintaku
ku kan cinta dengan caramu
tak perlu
agar hati menjadi damai
cukup ku tahu
kau ada disini untukku
aku ada untukmu
Minggu, 01 November 2009
DIMANA APA ADANYA AKU
Ku buka kunci hatiku
Berusaha mencair dengan sosok itu
Mengukir sebuah senyum
Aku mencoba
Dulu..
Aku berjalan sendiri menyusuri waktu
Membayangkan banyak hal tanpa batas
Menghadapi dinding batu
Tidur di singgasana kesendirian
Tak mudah bagiku mengenal yang lain
Mencoba melebur dan melelehkan rasa
Mencari mau dan ingin yang sempurna
Berubah sesosok diri dengan hati
Berlalu hari-hari tanpa batas
Semakin tak ku temui inginya
Namun ku coba menunduk
Berjalan..
Dalam lamunan panjang itu
Luruhlah batin yang terujam
Meneteskan air-air disudut kanan kirinya
Menangis..
Adakah lagi yang arus ku ubah?
Berusaha mencair dengan sosok itu
Mengukir sebuah senyum
Aku mencoba
Dulu..
Aku berjalan sendiri menyusuri waktu
Membayangkan banyak hal tanpa batas
Menghadapi dinding batu
Tidur di singgasana kesendirian
Tak mudah bagiku mengenal yang lain
Mencoba melebur dan melelehkan rasa
Mencari mau dan ingin yang sempurna
Berubah sesosok diri dengan hati
Berlalu hari-hari tanpa batas
Semakin tak ku temui inginya
Namun ku coba menunduk
Berjalan..
Dalam lamunan panjang itu
Luruhlah batin yang terujam
Meneteskan air-air disudut kanan kirinya
Menangis..
Adakah lagi yang arus ku ubah?
LELAH
Kesedihanku terus memanggil
Lamunanku pun menjerit meraung
Mencari sesuap tujuan
Meminta seteguk kepastian
Jalan terasa lamban dan tak membuatku bernafsu
Ku tinggalkan semua gang yang ku lewati
Mataku terpejam terhijab air mata
Tak satupun nama yang ku panggil menyahut
Larut dalam keegoisan yang menyiksaku
Hingga ku hapus air mata
Dan akirnya jatuh kembali
Aku merindukan sosok kalian
Membelaiku dalam tidur yang panjang
Membangunkanku dengan sejuta tawa
Langkahpun tak surut tanpa lelah
Ingin ku tinggalkan lamunan ini
Ku rasa hampa
Lamunanku pun menjerit meraung
Mencari sesuap tujuan
Meminta seteguk kepastian
Jalan terasa lamban dan tak membuatku bernafsu
Ku tinggalkan semua gang yang ku lewati
Mataku terpejam terhijab air mata
Tak satupun nama yang ku panggil menyahut
Larut dalam keegoisan yang menyiksaku
Hingga ku hapus air mata
Dan akirnya jatuh kembali
Aku merindukan sosok kalian
Membelaiku dalam tidur yang panjang
Membangunkanku dengan sejuta tawa
Langkahpun tak surut tanpa lelah
Ingin ku tinggalkan lamunan ini
Ku rasa hampa
Langganan:
Postingan (Atom)