dalam sebuah tulisan hati berbicara tanpa suara, disana kata-kata menjadikannya kekal.tak mampu terhapus angin tak jua waktu..
Rabu, 06 Januari 2010
Detak tanahku
Allah..
Jalankan semuanya dengan kehendakMu..
Dan izinkan hati ini tenang
Berjalan tanpa dusta
Merangkai cinta dengan damai
Salju waktu terus berguguran
Menutupi gunung cita hatiku
Saat hati berubah arah
Menjelmakan cinta
Tenggelam dalam lautan rindu
Gundah pun membelah lautnya
Mengurai luka dan air mata
Ku ragu untuk melangkah
Bunda..
Keberanianku lenyap!
Sayangku untukmu
Kau ciptakan kupu-kupu harapan
Ditaman hati yang datar
Berubah asri penuh warna
Tapi tanahku berdetak..
Menguncang langkahku
Diam dalam kebingungan
Tuhan..
Hadirkan tenang dalam sanubariku
Jawablah tanya dan keyakinan kami
Izinkan langkah ini tetap ada
Sedari senyum dari sudut bibirnya
Agar aku bisa menatap hatinya
Bunda..
BOLEHKAH??
Bolehkan aku menunggu?
Menyusuri waktu dalam rindu
Menata langkah untuk hatiku
Hingga nanti..
Kau datang dan menjemputku
bolehkah aku bersabar?
Duduk dalam doa dihamparan sujud
Menangis..
untuk sebuah kata Yang tak ku mengerti..
NamunBegitu ku inginkan
Bolehkah aku berharap?
Cinta akan tetap ada hingga batas waktu..
Menjalin benang-benang bahagia
Saat nanti..
Hidupmumu menyentuh hidupku..
Bolehkah?
Aku menunggu..
Bersabar dan Berharap..
Menanti dengan hati..
Menapaki mimpi..
Dalam doa dan nyata..
Izinkan aku..
Agar aku bisa hidup
Biar aku mampu bernafas
Mencari makna cinta dan ketulusan..
Maka bawalah aku kesyurgamu..
Langganan:
Postingan (Atom)