Kamis, 13 Maret 2008

cermin hati dipekatnya langit


Dalam pekatnya warna langit, aku bertanya harga dari pengorbanan dan apa yang kubuat untuk membuat diri itu berharga dan menang. tak mengerti kenapa dan apa yang sebenarnya dimaui. jika ku meminta untuk membiarkanku menang walau hanya sekali, munkin itu hanyalah mimpi.
karena sekarang aku telah tau, kaulah "pemenang" dan selalu menginginkan kata itu. permintaanku hanya asa, dan sekarang aku adalah sosok di depan cermin dan akan ada pantulanku di depan mataku.
apakah tak ada pengertian tentang kemenangan, keegoisan yang terlalu membeku yang tak bisa dikalahkan.
untukmu yang telah membuatku mengerti, terima kasih telah memudarkan keraguan dan kebingungan tentang cermin yang ku temukan.

Tidak ada komentar: